TUNTUT KERINGANAN UKT, MASA AKSI LAKUKAN LONGMARCH DAN ORASI

Raden intan – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) melakukan aksi untuk menuntut keringanan uang kuliah tunggal (UKT) Mahasiswa . Aksi ini diikuti mahasiswa dari elemen kesatuan aksi mahasiswa UIN Lampung (KAMU). Mereka menggelar longmarch keliling kampus dan dilanjutkan dengan orasi di depan gedung rektorat, (Kamis, 20/01/2021).

Nilai UKT dinilai mahasiswa terlalu mahal di tengah kondisi perekonomian yang mencekik karena pandemi COVID-19. Dalam tuntutannya, peserta aksi mengklaim mewakili ribuan mahasiswa UIN RIL mengajukan beberapa tuntutan salah satunyamemberikan keringanan pembayaran UKT.

Ada beberapa poin tuntutan yang mereka sampaikan yaitu :
1. Penurunan UKT 1 grade tanpa syarat bagi seluruh mahasiswa selama masa pembelajaran daring.
2. Pemberian kuota belajar kepada mahasiswa setiap bulan, berdasarkan pada keputusan menteri keuangan RI no. 394 tahun 2020 poin ke 3 tentang biaya paket data dan komunikasi. Bahwa setiap mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring harus diberikan paket data maksimal sebesar 150.000/bulan.
3. Transparansi penggunaan UKT.
4. Ditiadakan pembayaran selain UKT, dan meminta rektor mengeluarkan surat edaran bahwa tidak akan ada biaya kuliah Selain UKT.

Selain melakukan aksi, mereka juga melakukan audiensi dengan pihak birokrat yang dimana Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I (warek I) Dr. Alamsyah, M.Ag., Wakil Rektor II Dr. Asriani, S.H., M.H., Wakil Rektor III 3 prof. Wan Jamaluddin, M.Ag, Phd, dan Dekan perwakilan dari seluruh fakultas yang ada di UIN RIL. Serta dihadiri oleh Ormawa internal seperti DEMA-U, SEMA-U, DEMA-F, SEMA-F UIN RIL.

Kebijakan kampus kurang mengakomodir para mahasiswa yang orang tuanya terdampak secara ekonomi akibat COVID-19. Selama aksi mahasiswa hanya menerapkan protokol kesehatan mengenakan masker namun kurang memperhatikan tentang jaga jarak.

Adapun iqbal fachrori selaku ketua Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) berharap dari diadakannya aksi ini tuntutan yang diajukan dapat dipenuhi. “Harapan dari diadakannya aksi ini yaitu tuntutan yang kami ajukan dapat dipenuhi, karena ketika tuntutan terpenuhi maka seluruh mahasiswa merasakan dampaknya” Jelasnya.

“Tuntutan kita sama supaya rektorat menurunkan uang UKT di tengah pandemi. Kita sejauh ini begitu menderita, orang-orang tua kita banyak terdampak ekonomi mulai di-PHK hingga tidak ada penghasilan, serta kita tidak merasakan fasilitas dari kampus namun kita tetap dituntut membayar UKT secara full. Kami berharap ada keringanan hati dari rektorat. Kami minta penurunan maksimal 1 grade saja dari setiap mahasiswa” teriak mahasiswa dalam orasi depan gedung rektorat.

Para mahasiswa yang menggelar aksi di depan gedung rektorat sempat ditemui oleh Wakil Rektor 3 Prof. Wan Jamaluddin M,Ag,. Ph. D., tetapi sampai saat ini belum ada titik terang sampai selesainya aksi mahasiswa.

“Audiensi tadi sudah cukup baik, maka dari itu beri waktu kepada pihak pimpinan bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan untuk membicarakan tuntutan adik adik semua kepada para jajarannya. Maka dari itu pihak pimpinan butuh waktu dan ketenangan untuk merumuskan jawaban untuk tuntutan adik adik semua”, jelas Warek 3.

Rep : Hard
Editor : Med

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *