SUBSIDI KUOTA INTERNET TAK KUNJUNG CAIR? INI PENJELASAN HUMAS UIN RIL
Raden Intan – Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dikabarkan akan memberi bantuan subsidi kuota internet untuk Mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring yang selama ini dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
Namun, hingga per November ini belum juga ada perealisasian dari pihak kampus, Kamis (12/11/20).
Sebelumnya, pihak kampus telah melakukan pendataan terkait nomor Mahasiswa yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), akan tetapi hingga kini belum ada kabar kelanjutan dari pemberian bantuan subsidi tersebut untuk menunjang pembelajaran daring selama keadaan pandemi COVID-19.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Humas dan Informasi, Hayatul Islam, S.E. menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena pendataan mahasiswa aktif PTKIN dan PTKIS se-Indonesia yang masih belum selesai. “Secara prinsip sudah tidak ada masalah, hanya kendala teknis saja di pendataan, karena mahasiswa yang akan diberikan bantuan ini adalah seluruh Indonesia baik PTKI Negeri maupun Swasta, sehingga butuh waktu untuk mensinkronkan data tersebut,” jelasnya.
Untuk pendataan ini, pihak Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Kemenag RI telah memberikan batas waktu sampai hari jum’at (13/11/2020) jam 24.00. “Untuk data mahasiswa UIN RIL sendiri alhamdulillah sudah masuk semua,” tambahnya.
Mahasiswa yang akan mendapatkan bantuan subsidi adalah mahasiswa yang masih aktif, dan masing-masing akan mendapatkan kuota internet sebesar 50 GB setiap bulannya, “Kuota akan langsung diinject oleh provider ke nomor HP masing-masing mahasiswa, dan ada 5 provider yang bekerjasama dengan Kemenag RI yaitu, Telkomsel, Indosat, 3, XL, dan Smartfren,” sambungnya.
Kasubbag. Humas juga mengharapkan agar mahasiswa sedikit bersabar dalam perealisasian subsidi kuota yang akan segera diturunkan oleh KEMENAG. “Saya berharap kawan-kawan mahasiswa bersabar, bahwa dalam hal ini kita tidak main-main semuanya sedang dalam proses, jadi dimohon bersabar untuk menunggu.” Tambah beliau.
Laporan : Hard Editor : Ame