Sumber : Periodhero

Premenstrual syindrom atau yang lebih dikenal dengan PMS, adalah kondisi yang terjadi sebelum wanita datang bulan, gejala-gejala PMS bisa memengaruhi fisik, mental, dan emosional. Gejala syindrom prahaid biasanya ringan sampai sedang. Tingkat keparahan pun bervariasi, tergantung individu masing-masing. Untuk itu mari kita bahas satu persatu.

Yang pertama, nyeri pada bagian perut. Pastinya para perempuan sudah sangat faham dengan hal ini. Dikutip dari sehatq.com penyebab utama nyeri pada bagian perut aktifnya hormon prostaglandin yang memicu kontraksi pada Rahim. Kontraksi ini terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Nyeri pada bagian perut saat PMS disebut dismenorea. Apabila kamu mengalami nyeri pada bagian perut sejak pertama kali menstruasi, maka kamu mengalami dismenorea primer. Nyeri pada bagian perut tidak bisa kita anggap remeh. Adapun cara mengobatinya biasanya dengan meminum teh hangat tanpa gula ataupun meminum bahan-bahan herbal seperti kunyit yang kemudian direbus dan masih banyak lagi. Lebih dianjurkan untuk meminum obat-obat herbal atau alami karena sepraktis-praktisnya obat modern lebih baik obat alami. Selain lebih sehat tanpa bahan kimia dan efek samping yang membahayakan, mengkonsumsi obat-obat alami juga dianggap meneruskan budaya leluhur kita. Jika masih belum sembuh, sangat disarankan untuk diperiksakan pada dokter.

Yang kedua yaitu, timbulnya jerawat. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar testoran saat haid yang mampu mengaktifan kelenjar minyak sehingga produksi sebum meningkat. Sehingga pori-pori tercampur sebum, sel kulit mati dan bakteri diperparah dengan kulit yang memang sangat sensitif saat haid. Namun, bisa juga diatasi dengan menggunakan tabir surya saat bepergian kemudian mencuci wajah setelah keluar dari rumah serta konsumsi makanan yang sehat. Ingat, jangan makan makanan yang mengandung banyak minyak ya.

Yang ketiga yaitu, emosi yang tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen. Adapun cara untuk menaggulanginya yaitu dengan selalu berfikir positif, menghindari situasi stress relaksasi serta isrirahat yang cukup, dan yang terakhir saat disituasi stress Tarik nafas dalam-dalam atau meditasi.

 

By Septiya Manda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *