MENGHAPUS KENANANGAN BURUK, PERLU GAK SIH?

Memori masa lalu adalah cara kita dalam memahami siapa kita dan bagaimana dunia bekerja.
Ingatan kita mempunyai tiga manfaat, diantaranya:

1. Membimbing perilaku masa depan dengan belajar dari masa lalu

2. Menciptakan identitas

3. Membentuk koneksi sosial dengan berbagi kenangan dengan orang lain

Meskipun secara teoritis semua ingatan bisa menjadi pelajaran, tapi nyatanya tidak semua ingatan diciptakan sama.

Contohnya adalah ingatan yang menyakitkan dan memalukan.
Siapapun tidak akan suka mengingat kembali masa lalu yang buruk dan menyakitkan. Tetapi mungkin tidak sih  ingatan buruk mempunyai manfaat baik?

Tergantung bagaimana ingatan buruk itu. Kalau ingatan itu menimbulkan trauma berkepanjangan apa masih ada sisi baiknya?
Sekilas berusaha mengalihkan perhatian saat kenangan buruk terlintas, lebih mudah daripada mencoba berdamai dan menemukan pelajaran.

Kenapa sih kita susah melupakan ingatan buruk? Kenapa dia terus ada?

Kenangan buruk memang bagian hidup yang kita coba pendam dan lupakan, tapi sebenernya ada juga hal baik dan bermanfaat yang bisa kita temukan saat kita mengenang kembali kejadian menyakitkan itu.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Memory  secara khusus mencoba menjawab pertanyaan tentang bagaimana orang menggunakan ingatan negatif mereka.

Berhubung ingatan negatif punya potensi untuk menjadi pelajaran, tapi juga punya efek samping bikin cringe, para peneliti tertarik untuk tahu bagaimana orang cenderung menghadapi kontradiksi itu.

Untuk itu, mereka meminta orang-orang untuk mengingat kembali suatu memori masa lalu, terus menilai apakah ingatan bermanfaat sebagai pelajaran atau justru menyakitkan.

Ternyata setelah diteliti, orang-orang yang diteliti menyebut bahwa kejadian buruk tertentu di dalam hidup mereka ternyata punya manfaat sendiri.

Ternyata ditemukan bahwa semakin ingatan mampu memenuhi tiga manfaat (menjadi pelajaran, membentuk identitas, bisa diceritakan), maka semakin ingatan itu ingin dipertahankan.

Sebaliknya, semakin sebuah ingatan tidak memenuhi tiga manfaat tadi, orang-orang cenderung berharap bisa melupakan atau merepresinya.

Jadi, untuk ingatan negatif, meskipun perih, selama bisa memenuhi tiga manfaat memori, maka ingatan itu akan terus diingat dan dikenang sesekali.

meskipun hal-hal buruk yang terjadi adalah bagian yang kita coba pendam dan lupakan, tapi sebenernya ada juga hal-hal baik dan bermanfaat yang bisa kita temukan saat kita mengenang kembali ingatan buruk.

Pada dasarnya, begitulah cara otak dan tubuh memproses informasi dengan tujuan mempertahankan kelangsungan hidup kita saat punya pengalaman negatif, atau pengalaman yang membawa rasa takut, tubuh kita mulai mengajar dirinya sendiri untuk waspada supaya peristiwa yang sama gak terulang.

Tapi meskipun ada hal baik di balik memori buruk, ada batasan antara mengenang sesuatu untuk menarik pelajaran, dengan mengenang kejadian menyakitkan yang hanya membawa rasa sakit.

Saat dirasa merasa susah berhenti memikirkan peristiwa menyakitkan, bisa saja itu tanda post traumatic stress disorder ( PTSD ) Yaitu Gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan.

Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi emosional dan fisik yang intens.

Mari refresh kotak memori kita, memilah yang baik dan pas untuk dijadikan pelajaran serta pengalaman, sisanya mari kita lupakan untuk mencegah timbulnya PTSD dan hal hal buruk lainnya.

 

Oleh : Suci Nur Utami

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: